Oleh : Ferry Arbania Sumenep
Malam ini ketelanjangan tiba-tiba menyergapku
segumpal daging yang dipotong srigala mimpi
telah membunuhku pelan-pelan.
Namun Tuhan belum mengupas nafasku, benar-benar,
sebab di nadiku masih bertasbih, gairah malam
di jantungku kau pun tak juga henti
meradang,
menyebutku
bahkan mengutuk dengan lumatan api
akh, siapakah aku yang terbunuh?
jika mimpiku merobek pantatmu,
yang kembali terkelupas, lepas.
Sumenep Madura,11 September 2009
*)Catatan: Puisi ini dimuat di koran harian On Line Kabar Indonesia
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=18&jd=Ladang+Mimpi&dn=20090910230440
Tidak ada komentar:
Posting Komentar