Persembahan: Tasbih MUsik Siwalan.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيم
"Lautan TAsbih"
"Dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang"
[Al-Ahzab: 42]
[Al-Ahzab: 42]
Subhanallah, Maha Suci engkau Allah
Maha bebas engkau dari segal ketidak sempurnaan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah
Subhanallah, Maha suci engkau ya Allah, yang telah memandikan kami dengan cahaya, menidurkan kami dengan diwali kantuk, melaparkan kami saat hendak menelan anugerahmu.
Alhamdulillah, selaksa pujian hanya untukmu, yang telah melegitimasi Muhammad sebagai suri teladan, dan menjadikan ajaran-ajarannya sebagai lentera dalam kegelapan hati dan pikiran kami. Puji sukur atas segala karunia-Mu. Yang senantiasa menyalkan jiwa kami yang pulas dalam keserakahan, hingga berbondong-bondong kami merentangkan sayap kebersamaan, mengibarkan panji-panji persaudaraan, meski pada kenyataannya kami saling mengasah pedang, memanjakan senapan demi sebuah kekuasaan. Padahal kami tahu tidak kau benarkan. Alahmdulilah ya Allah, engkau masih member kami pintu harapan. Saat lobang kegagalan menganga disetiap jengkal usaha kami. Engakau Maha layak untu kami puji. Maha Memilih atas segala pilihan. Karunia-Mu tiada terkira, ampunan-Mu tak terlukis dengan aksara, begitu luas dan Maha Penebus dosa-dosa.
Alhamdulillah walhamdulillah,
“Dan orang-orang yang ingkar,
amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar,
yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga,
tetapi bila didatangi air itu
tidak didapatinya sesuatu apa pun.
Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya,
lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup
dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam,
yang diliputi oleh ombak,
yang di atasnya ombak pula,
di atasnya lagi awan ;
gelap gulita yang tindih-bertindih,
apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya,
barangsiapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah
tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”
- QS Al-Nur [24] :39-40 -
Subhanallah walhamdulillah
Adalah setangkai kalimat keagungan
yang mempertegas ketidak samaan antara engkau dan aku
yang begitu serakah Engkau yang Maha Pengasih
Subhanallah, Maha Suci Engkau dari sucinya kami yang bersuci,
betapa suci engkau,
Betapa tak mungkin kami samakan kehambaan kami dengan-MU
Engkau yang kholik
Dan kami yang mahluk
Memelukmu dalam tasbih
Menanti-Mu salam sejadah panjang pengharapan.
Alhamdulillah, Segal Puji bagi-Mu
Hanya Engkaulah yang sanggup meluluhkan segala kekuasaan dan kesombongan kami,
Setiap waktu, setiap saat kami berkumpul dalam keteguhan sujud dan do’a-do’a, membangun percakapan dzikir dengan sembahyang, subhanallah wal hamdulillah…………
Kami menghamba dengan segala sifat ketidaksempurnaan kami padamu ya Allah inilah tasbih pujian terindah, untuk mensucikan dan mendudukkanketidak terpujian kami dengan tahmid atau hamdalah.
Tasbih kami adalah pernyataan kami
yang dipenuhi dengan ketidak berdayaan
memuja-Mu yangSang Maha Sempurna.
ENgkaulah yang menciptakan semesta
Kami bernapas Dengan tahmid
mengakui tak ada yang Maha Kuat melainkan Engkau yang Maha Pemurah
Engkau menciptakan kami dari ketiadaan menjadi tiada dan kembali tiada
kami mengakui-Mu sebagai sumber segala kebaikan.
Kami semua disini,
dibilik jaman yang merapuh,
senantiasa mengagungkan ajaran-Mu
karena Engkaulah yang senantiasa mengajarkan setiap ciptaanmu
untuk senantiasa bertasbih dan bertahmid:
“Langit yang tujuh,
bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah.
Dan tiada sesuatu pun
melainkan bertasbih dengan memujinya,
tetapi kalian tidak mengerti tasbih-tahmid mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Penyantun, Maha Pemurah.”
- QS Al-Isra [17] ayat 44 -
Tasbih dan tahmid adalah aktifitas kognitif,
menyempurnakan pengenalan kita dengan Allah
mengakui kemakhlukan kita yang spesifik.
Tasbih adalah sinergitas moral,
menuju keagungan moral Allah yang ditegaskan oleh para makhluk
Tasbih adalah romantisme yang dibangun makhluk
menghubungkan diri kepada Yang Maha Dibutuhkan.
Meski pada kenyataannya, kita sering ingkar
Kita senantiasa bertasbih dan bertahmid
Untuk perjalanan kemakhlukan
Demi Berbagi dalam Kemuliaan dan Keagungan Sang Pencipta.
Lantaran kita tak bisa dengan sendirinya mengenal Allah
Kecuali dengan bantuan-Mu sendiri
Wahai Engkau dzat yang Maha Memiliki Segalanya.
Engkau adalah cahaya langit dan bumi.
“Dan orang-orang yang ingkar, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi air itu tidak didapatinya sesuatu apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak pula, di atasnya lagi awan ; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, barangsiapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”
-QS Al-Nur [24] :39-40-
Ya Allah,
Engkaulah Sumber segala Petunjuk,
pemilik para penunjuk,
Pemilik risalah dan kami telah menjadi ahli waristnya
Dan telah ditunaikan melalui para kekasih-MU
Para Rasul dan pewaris-pewaris lainnya,
Tetapi kenapa, kita masih saling menghakimi dan berpecah belah dalam kerakusan, kita telah menjadi tuli dan seolah-olah mengunci hati dengan nafsu kebinatangan kita, lalu menutup rapat jendela-jendela gelap. Hingga halaman depan, belakang dan kanan kiri kita dipenuhi dengan pagar penindasan dan ketidak adilan. Bukankah Tuhan tidak pernah menginstruksikan kita untuk merusak tatan social dan kemanusiaan.
(QS:7:57,85)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar