by: Ferry Arbania
Cium saja keningku
usap saja rambutku
belai
belai
apa yang kau suka dari tubuhku
lumat
lumat
lumat saja dengan mulutmu
tapi tolong jangan hinakan aku
garaplah aku sebagai ladang terindahmu
habiskanlah hingga akhir usia
tap jangan lupa
nikahilah aku sebelum semeli meterpun kau dekati aku
nikah
nikah
lalu
garalah aku
semaumu
sesukamu
sampai puas.
Metro Puisi DI Sanggae KOPI MADURA
Minggu, 12 September 2010
Ferry Arbania, Sumenep, Madura, Indonesia Puisi_Puisi Indonesia
Minggu, 12 September 2010
Minggu, 15 Agustus 2010
selamat menunaikan ibadah puasa...........
hutan kata dan hutan cinta
seiapakah yang menggunduli malam-malamku……..
hujankah…???
atau ada cinta lain yang memilih sakit hati..???
seiapakah yang menggunduli malam-malamku……..
hujankah…???
atau ada cinta lain yang memilih sakit hati..???
Senin, 09 Agustus 2010
Pengantin Puisi
ketika jiwajiwa bertemu
melaju kenirwana kita bergandeng
sukma menangisi rindu yang kian lebam
memagut asa diperkawinan pora
pada untai aksara yang saling mengait (Rini Intama)
melaju kenirwana kita bergandeng
sukma menangisi rindu yang kian lebam
memagut asa diperkawinan pora
pada untai aksara yang saling mengait (Rini Intama)
entah sampai diujung yang mana
rahasia pertemuan ini menjadi aksara nyata
bulan dan bintang telah bersujud dalam cinta
matahari dan gelombang tak ubahnya nyanyian kita
kidung sesepuh yang diajarkan titian musim
dan saatnya kini,
menjemputmu dalam sajak purnama yang putih (Ferry Nadafm)
rahasia pertemuan ini menjadi aksara nyata
bulan dan bintang telah bersujud dalam cinta
matahari dan gelombang tak ubahnya nyanyian kita
kidung sesepuh yang diajarkan titian musim
dan saatnya kini,
menjemputmu dalam sajak purnama yang putih (Ferry Nadafm)
Rabu, 28 Juli 2010
Mohon maaf kawan-kawan blogger
Assalamu'alaikum sahabat nusantara..............
Mengingat blog yg sering saya gunakan sedang dalam tahap perbaikan (ferryarbania.blogspot.com), maka untuk sementara waktu atau bisa jadi seterusnya blog ini juga akan tetap eksis bersama anda
semoga melalui blog ini, persahabatan tetap terjalin dengan baik,,,,,mksh
Salam
FERRY ARBANIA
SUMENEP, MADURA
Senin, 07 Juni 2010
Biarkan cinta menyala
Episode Jingga
...biarkan cinta mengembara
biarkan laut berwarna api
aku tetap duduk disini
menemani secangkir kopi
sambil mengakrabi bait-bait manja
yang bersederet di rekah bibirmu.....
(Surabaya,Sabtu Malam disebuah Notebook Kecil Berwarna Merah Jambu)
musikalisasi puisi dan parade tasbih musik tarebung /siwalan
Nyanyian Kudus Dan Pelacur Kota
Lagu Cipt. Ferry Arbania
pelacur-pelacur itu mendaki jalan setapak
menyingkap kain putih cinta
memelorotkan celana kesayangan dengan perih
bahkan dibibirnya yang memerah, dia mendekatiku, dia meciumiku, hoo…..dia memelukku dengan selembar tanya
"Apakah engkau ingin kupuaskan..?? (Kembali ke….pelacur-pelacur itu)
Reff:
pelacur-pelacur jalanan itu adalah segerombol tangis
yang disudahi dengan kenyal kesal…..(2x) dan dendam
Lantaran tak ada lagi/yang bisa untuk dibanggakan,
meski hati meratap-ratap dalam nyanyian kudus …….
menganyam air mata cinta/ tatkala pejantan membacok selangkangannya yang sudah terbacok
produksi@Tasbih Musik Trebung
Lagu Cipt. Ferry Arbania
pelacur-pelacur itu mendaki jalan setapak
menyingkap kain putih cinta
memelorotkan celana kesayangan dengan perih
bahkan dibibirnya yang memerah, dia mendekatiku, dia meciumiku, hoo…..dia memelukku dengan selembar tanya
"Apakah engkau ingin kupuaskan..?? (Kembali ke….pelacur-pelacur itu)
Reff:
pelacur-pelacur jalanan itu adalah segerombol tangis
yang disudahi dengan kenyal kesal…..(2x) dan dendam
Lantaran tak ada lagi/yang bisa untuk dibanggakan,
meski hati meratap-ratap dalam nyanyian kudus …….
menganyam air mata cinta/ tatkala pejantan membacok selangkangannya yang sudah terbacok
produksi@Tasbih Musik Trebung
Kamis, 27 Mei 2010
Album Tasbih Musik Siwalan : "Lautan Tasbih " وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
Karya : Ferry Arbania
Persembahan: Tasbih MUsik Siwalan.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيم
"Lautan TAsbih"
Subhanallah, Maha Suci engkau Allah
Maha bebas engkau dari segal ketidak sempurnaan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah
Subhanallah, Maha suci engkau ya Allah, yang telah memandikan kami dengan cahaya, menidurkan kami dengan diwali kantuk, melaparkan kami saat hendak menelan anugerahmu.
Alhamdulillah, selaksa pujian hanya untukmu, yang telah melegitimasi Muhammad sebagai suri teladan, dan menjadikan ajaran-ajarannya sebagai lentera dalam kegelapan hati dan pikiran kami. Puji sukur atas segala karunia-Mu. Yang senantiasa menyalkan jiwa kami yang pulas dalam keserakahan, hingga berbondong-bondong kami merentangkan sayap kebersamaan, mengibarkan panji-panji persaudaraan, meski pada kenyataannya kami saling mengasah pedang, memanjakan senapan demi sebuah kekuasaan. Padahal kami tahu tidak kau benarkan. Alahmdulilah ya Allah, engkau masih member kami pintu harapan. Saat lobang kegagalan menganga disetiap jengkal usaha kami. Engakau Maha layak untu kami puji. Maha Memilih atas segala pilihan. Karunia-Mu tiada terkira, ampunan-Mu tak terlukis dengan aksara, begitu luas dan Maha Penebus dosa-dosa.
Alhamdulillah walhamdulillah,
“Dan orang-orang yang ingkar,
amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar,
yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga,
tetapi bila didatangi air itu
tidak didapatinya sesuatu apa pun.
Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya,
lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup
dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam,
yang diliputi oleh ombak,
yang di atasnya ombak pula,
di atasnya lagi awan ;
gelap gulita yang tindih-bertindih,
apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya,
barangsiapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah
tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”
- QS Al-Nur [24] :39-40 -
Subhanallah walhamdulillah
Adalah setangkai kalimat keagungan
yang mempertegas ketidak samaan antara engkau dan aku
yang begitu serakah Engkau yang Maha Pengasih
Subhanallah, Maha Suci Engkau dari sucinya kami yang bersuci,
betapa suci engkau,
Betapa tak mungkin kami samakan kehambaan kami dengan-MU
Engkau yang kholik
Dan kami yang mahluk
Memelukmu dalam tasbih
Menanti-Mu salam sejadah panjang pengharapan.
Alhamdulillah, Segal Puji bagi-Mu
Hanya Engkaulah yang sanggup meluluhkan segala kekuasaan dan kesombongan kami,
Setiap waktu, setiap saat kami berkumpul dalam keteguhan sujud dan do’a-do’a, membangun percakapan dzikir dengan sembahyang, subhanallah wal hamdulillah…………
Kami menghamba dengan segala sifat ketidaksempurnaan kami padamu ya Allah inilah tasbih pujian terindah, untuk mensucikan dan mendudukkanketidak terpujian kami dengan tahmid atau hamdalah.
Tasbih kami adalah pernyataan kami
yang dipenuhi dengan ketidak berdayaan
memuja-Mu yangSang Maha Sempurna.
ENgkaulah yang menciptakan semesta
Kami bernapas Dengan tahmid
mengakui tak ada yang Maha Kuat melainkan Engkau yang Maha Pemurah
Engkau menciptakan kami dari ketiadaan menjadi tiada dan kembali tiada
kami mengakui-Mu sebagai sumber segala kebaikan.
Kami semua disini,
dibilik jaman yang merapuh,
senantiasa mengagungkan ajaran-Mu
karena Engkaulah yang senantiasa mengajarkan setiap ciptaanmu
untuk senantiasa bertasbih dan bertahmid:
“Langit yang tujuh,
bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah.
Dan tiada sesuatu pun
melainkan bertasbih dengan memujinya,
tetapi kalian tidak mengerti tasbih-tahmid mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Penyantun, Maha Pemurah.”
- QS Al-Isra [17] ayat 44 -
Tasbih dan tahmid adalah aktifitas kognitif,
menyempurnakan pengenalan kita dengan Allah
mengakui kemakhlukan kita yang spesifik.
Tasbih adalah sinergitas moral,
menuju keagungan moral Allah yang ditegaskan oleh para makhluk
Tasbih adalah romantisme yang dibangun makhluk
menghubungkan diri kepada Yang Maha Dibutuhkan.
Meski pada kenyataannya, kita sering ingkar
Kita senantiasa bertasbih dan bertahmid
Untuk perjalanan kemakhlukan
Demi Berbagi dalam Kemuliaan dan Keagungan Sang Pencipta.
Lantaran kita tak bisa dengan sendirinya mengenal Allah
Kecuali dengan bantuan-Mu sendiri
Wahai Engkau dzat yang Maha Memiliki Segalanya.
Engkau adalah cahaya langit dan bumi.
“Dan orang-orang yang ingkar, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi air itu tidak didapatinya sesuatu apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak pula, di atasnya lagi awan ; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, barangsiapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”
-QS Al-Nur [24] :39-40-
Ya Allah,
Engkaulah Sumber segala Petunjuk,
pemilik para penunjuk,
Pemilik risalah dan kami telah menjadi ahli waristnya
Dan telah ditunaikan melalui para kekasih-MU
Para Rasul dan pewaris-pewaris lainnya,
Tetapi kenapa, kita masih saling menghakimi dan berpecah belah dalam kerakusan, kita telah menjadi tuli dan seolah-olah mengunci hati dengan nafsu kebinatangan kita, lalu menutup rapat jendela-jendela gelap. Hingga halaman depan, belakang dan kanan kiri kita dipenuhi dengan pagar penindasan dan ketidak adilan. Bukankah Tuhan tidak pernah menginstruksikan kita untuk merusak tatan social dan kemanusiaan.
(QS:7:57,85)
Persembahan: Tasbih MUsik Siwalan.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيم
"Lautan TAsbih"
"Dan bertasbihlah kepada-Nya ketika pagi dan ketika petang"
[Al-Ahzab: 42]
[Al-Ahzab: 42]
Subhanallah, Maha Suci engkau Allah
Maha bebas engkau dari segal ketidak sempurnaan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah
Subhanallah, Maha suci engkau ya Allah, yang telah memandikan kami dengan cahaya, menidurkan kami dengan diwali kantuk, melaparkan kami saat hendak menelan anugerahmu.
Alhamdulillah, selaksa pujian hanya untukmu, yang telah melegitimasi Muhammad sebagai suri teladan, dan menjadikan ajaran-ajarannya sebagai lentera dalam kegelapan hati dan pikiran kami. Puji sukur atas segala karunia-Mu. Yang senantiasa menyalkan jiwa kami yang pulas dalam keserakahan, hingga berbondong-bondong kami merentangkan sayap kebersamaan, mengibarkan panji-panji persaudaraan, meski pada kenyataannya kami saling mengasah pedang, memanjakan senapan demi sebuah kekuasaan. Padahal kami tahu tidak kau benarkan. Alahmdulilah ya Allah, engkau masih member kami pintu harapan. Saat lobang kegagalan menganga disetiap jengkal usaha kami. Engakau Maha layak untu kami puji. Maha Memilih atas segala pilihan. Karunia-Mu tiada terkira, ampunan-Mu tak terlukis dengan aksara, begitu luas dan Maha Penebus dosa-dosa.
Alhamdulillah walhamdulillah,
“Dan orang-orang yang ingkar,
amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar,
yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga,
tetapi bila didatangi air itu
tidak didapatinya sesuatu apa pun.
Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya,
lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup
dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam,
yang diliputi oleh ombak,
yang di atasnya ombak pula,
di atasnya lagi awan ;
gelap gulita yang tindih-bertindih,
apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya,
barangsiapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah
tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”
- QS Al-Nur [24] :39-40 -
Subhanallah walhamdulillah
Adalah setangkai kalimat keagungan
yang mempertegas ketidak samaan antara engkau dan aku
yang begitu serakah Engkau yang Maha Pengasih
Subhanallah, Maha Suci Engkau dari sucinya kami yang bersuci,
betapa suci engkau,
Betapa tak mungkin kami samakan kehambaan kami dengan-MU
Engkau yang kholik
Dan kami yang mahluk
Memelukmu dalam tasbih
Menanti-Mu salam sejadah panjang pengharapan.
Alhamdulillah, Segal Puji bagi-Mu
Hanya Engkaulah yang sanggup meluluhkan segala kekuasaan dan kesombongan kami,
Setiap waktu, setiap saat kami berkumpul dalam keteguhan sujud dan do’a-do’a, membangun percakapan dzikir dengan sembahyang, subhanallah wal hamdulillah…………
Kami menghamba dengan segala sifat ketidaksempurnaan kami padamu ya Allah inilah tasbih pujian terindah, untuk mensucikan dan mendudukkanketidak terpujian kami dengan tahmid atau hamdalah.
Tasbih kami adalah pernyataan kami
yang dipenuhi dengan ketidak berdayaan
memuja-Mu yangSang Maha Sempurna.
ENgkaulah yang menciptakan semesta
Kami bernapas Dengan tahmid
mengakui tak ada yang Maha Kuat melainkan Engkau yang Maha Pemurah
Engkau menciptakan kami dari ketiadaan menjadi tiada dan kembali tiada
kami mengakui-Mu sebagai sumber segala kebaikan.
Kami semua disini,
dibilik jaman yang merapuh,
senantiasa mengagungkan ajaran-Mu
karena Engkaulah yang senantiasa mengajarkan setiap ciptaanmu
untuk senantiasa bertasbih dan bertahmid:
“Langit yang tujuh,
bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah.
Dan tiada sesuatu pun
melainkan bertasbih dengan memujinya,
tetapi kalian tidak mengerti tasbih-tahmid mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Penyantun, Maha Pemurah.”
- QS Al-Isra [17] ayat 44 -
Tasbih dan tahmid adalah aktifitas kognitif,
menyempurnakan pengenalan kita dengan Allah
mengakui kemakhlukan kita yang spesifik.
Tasbih adalah sinergitas moral,
menuju keagungan moral Allah yang ditegaskan oleh para makhluk
Tasbih adalah romantisme yang dibangun makhluk
menghubungkan diri kepada Yang Maha Dibutuhkan.
Meski pada kenyataannya, kita sering ingkar
Kita senantiasa bertasbih dan bertahmid
Untuk perjalanan kemakhlukan
Demi Berbagi dalam Kemuliaan dan Keagungan Sang Pencipta.
Lantaran kita tak bisa dengan sendirinya mengenal Allah
Kecuali dengan bantuan-Mu sendiri
Wahai Engkau dzat yang Maha Memiliki Segalanya.
Engkau adalah cahaya langit dan bumi.
“Dan orang-orang yang ingkar, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatangi air itu tidak didapatinya sesuatu apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak pula, di atasnya lagi awan ; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, barangsiapa yang tiada diberi cahaya oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.”
-QS Al-Nur [24] :39-40-
Ya Allah,
Engkaulah Sumber segala Petunjuk,
pemilik para penunjuk,
Pemilik risalah dan kami telah menjadi ahli waristnya
Dan telah ditunaikan melalui para kekasih-MU
Para Rasul dan pewaris-pewaris lainnya,
Tetapi kenapa, kita masih saling menghakimi dan berpecah belah dalam kerakusan, kita telah menjadi tuli dan seolah-olah mengunci hati dengan nafsu kebinatangan kita, lalu menutup rapat jendela-jendela gelap. Hingga halaman depan, belakang dan kanan kiri kita dipenuhi dengan pagar penindasan dan ketidak adilan. Bukankah Tuhan tidak pernah menginstruksikan kita untuk merusak tatan social dan kemanusiaan.
(QS:7:57,85)
Kamis, 13 Mei 2010
Nyanyian Kudus Dan Pelacur Kota
poem by: Ferry Arbania
pelacur-pelacur jalanan itu adalah sempalan bunga yang tertusuk ilalang. Dihatinya masih ada wewangian kudus yang menyeberbak. Melantunkan syair dajjal dan berhala.
pelacur-pelacur jalanan itu
adalah puisiku yang mabuk dalam syari patah hati
mengembalakan tangis dan rinduku yang memabatu,
hingga malam berhadiah bulan, kutemukan mabuk dalam lumatan birahi.
pelacur-pelacur itu mendaki jalan setapak
menyingkap kain putih cinta
memelorotkan celana kesayangan dengan perih
bahkan dibibirnya yang memerah, dia mendekatiku, meciumiku dengan selembar tanya "Apakah engkau ingin kupuaskan..??
pelacur-pelacur jalanan itu adalah segerombol tangis
yang disudahi dengan kenyal kesal dan dendam
sebab tak ada lagi yang hendak dibanggakan,
meski hati meratap dalam nyanyian sorgawi
menganyam air mata
tatkala pejantan membacok selangkangannya yang patah jadi sia-sia
pelacur-pelacru itu tak hendak menelanjangi keagungan Tuhan
mereka hanya ingin menangis disetiap dada lelaki,
karena sang pemuja cinta telah melahirkan pelacur-pelacur kota.
pelacur-pelacur jalanan itu adalah titian api
darah mereka membara
jiwa mereka terpanggang dalam syahwat yang dijinakkan,
dan pelacur-pelacur jalanan itu
telah menggubah syair berhala menjadi nyanyian kudus talbiyah
bernyanyi dalam syahadat cinta yang agung
pun ketika dadanya ditelanjangi maut,pelacur-pelacur itu meregang, meraung dan merintih-rintih dalam nikmatnya pengharapan.
(Nyanyian Kudus Dan Pelacur Kota
: poem by: Ferry Arbania 29 April 2010: 14 : 36)
kemesraan sajak bersama wiwin kurniasih sambil MENUNGGU PAGI
pelacur-pelacur jalanan itu adalah sempalan bunga yang tertusuk ilalang. Dihatinya masih ada wewangian kudus yang menyeberbak. Melantunkan syair dajjal dan berhala.
pelacur-pelacur jalanan itu
adalah puisiku yang mabuk dalam syari patah hati
mengembalakan tangis dan rinduku yang memabatu,
hingga malam berhadiah bulan, kutemukan mabuk dalam lumatan birahi.
pelacur-pelacur itu mendaki jalan setapak
menyingkap kain putih cinta
memelorotkan celana kesayangan dengan perih
bahkan dibibirnya yang memerah, dia mendekatiku, meciumiku dengan selembar tanya "Apakah engkau ingin kupuaskan..??
pelacur-pelacur jalanan itu adalah segerombol tangis
yang disudahi dengan kenyal kesal dan dendam
sebab tak ada lagi yang hendak dibanggakan,
meski hati meratap dalam nyanyian sorgawi
menganyam air mata
tatkala pejantan membacok selangkangannya yang patah jadi sia-sia
pelacur-pelacru itu tak hendak menelanjangi keagungan Tuhan
mereka hanya ingin menangis disetiap dada lelaki,
karena sang pemuja cinta telah melahirkan pelacur-pelacur kota.
pelacur-pelacur jalanan itu adalah titian api
darah mereka membara
jiwa mereka terpanggang dalam syahwat yang dijinakkan,
dan pelacur-pelacur jalanan itu
telah menggubah syair berhala menjadi nyanyian kudus talbiyah
bernyanyi dalam syahadat cinta yang agung
pun ketika dadanya ditelanjangi maut,pelacur-pelacur itu meregang, meraung dan merintih-rintih dalam nikmatnya pengharapan.
(Nyanyian Kudus Dan Pelacur Kota
: poem by: Ferry Arbania 29 April 2010: 14 : 36)
kemesraan sajak bersama wiwin kurniasih sambil MENUNGGU PAGI
Ladang Mimpi
Oleh : Ferry Arbania Sumenep
Malam ini ketelanjangan tiba-tiba menyergapku
segumpal daging yang dipotong srigala mimpi
telah membunuhku pelan-pelan.
Namun Tuhan belum mengupas nafasku, benar-benar,
sebab di nadiku masih bertasbih, gairah malam
di jantungku kau pun tak juga henti
meradang,
menyebutku
bahkan mengutuk dengan lumatan api
akh, siapakah aku yang terbunuh?
jika mimpiku merobek pantatmu,
yang kembali terkelupas, lepas.
Sumenep Madura,11 September 2009
*)Catatan: Puisi ini dimuat di koran harian On Line Kabar Indonesia
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=18&jd=Ladang+Mimpi&dn=20090910230440
Malam ini ketelanjangan tiba-tiba menyergapku
segumpal daging yang dipotong srigala mimpi
telah membunuhku pelan-pelan.
Namun Tuhan belum mengupas nafasku, benar-benar,
sebab di nadiku masih bertasbih, gairah malam
di jantungku kau pun tak juga henti
meradang,
menyebutku
bahkan mengutuk dengan lumatan api
akh, siapakah aku yang terbunuh?
jika mimpiku merobek pantatmu,
yang kembali terkelupas, lepas.
Sumenep Madura,11 September 2009
*)Catatan: Puisi ini dimuat di koran harian On Line Kabar Indonesia
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=18&jd=Ladang+Mimpi&dn=20090910230440
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘gerai’ memiliki tiga arti atau pengertian. Yang pertama, ‘gerai’ menggambarkan sesuatu yang terurai seperti rambut.
Contoh:
Rambutnya panjang tergerai – Her hair is long and loose
Yang kedua, ‘gerai’ artinya menggali(to dig, excavate). Namun kata ini jarang sekali dipakai atau digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan penggalian.
Arti ‘gerai’ yang ketiga adalah tempat duduk pengantin(pelaminan), balai-balai untuk tidur-tiduran, kedai(warung) kecil atau meja tempat menjual barang.(outlet, counter)
Beberapa tahun terakhir kata ‘gerai’ makin sering digunakan di media-media resmi atau formal dalam konteks arti yang ketiga.
Contoh:
Rambutnya panjang tergerai – Her hair is long and loose
Yang kedua, ‘gerai’ artinya menggali(to dig, excavate). Namun kata ini jarang sekali dipakai atau digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan penggalian.
Arti ‘gerai’ yang ketiga adalah tempat duduk pengantin(pelaminan), balai-balai untuk tidur-tiduran, kedai(warung) kecil atau meja tempat menjual barang.(outlet, counter)
Beberapa tahun terakhir kata ‘gerai’ makin sering digunakan di media-media resmi atau formal dalam konteks arti yang ketiga.
Gerai Puisiku
Gerai puisi ini menjadi pelaminan biru atas kegelisahan yang kutemukan.......semoga berjodoh dengan puisi dan sajak nurani
Salam
Ferry Arbania
Salam
Ferry Arbania
Langganan:
Postingan (Atom)